Simbol-simbol Okult Pada Logo Perusahaan – Pemyembahan Kepada Saturnus

Simbol-simbol Okult Pada Logo Perusahaan – Penyembahan Kepada Saturnus

 

Mungkin Anda tidak mengetahui, sejak ribuan tahun lalu manusia diseluruh dunia memuja Saturnus.   Pemujaan tersebut tidak pernah berhenti dan ritus-ritusnya masih ada sampai hari ini.  Saturnus, gelarnya adalah the “Lord of the Rings”, itulah sebabnya mengapa kita saling menukar cincin pada pernikahan atau menaruh halos  di atas kepala orang-orang saleh.  Tulisan berikut ini membeberkan hubungan antara dewa Saturnus dan pengabadian pemujaannya melalui logo-logo perusahaan.

Sejak dahulu kala, orang bijaksana merenungi langit, mengagumi benda-benda angkasa dan menghubungkan mereka dengan kekuatan-kekuatan ketuhanan, berdasar pada akibat-akibat yang ditimbulkannya kepada manusia.  Saturnus dihormati oleh semua manusia sebagai dewa tertinggi dan bahkan  diaggap lebih tua dari matahari sebagai tujuan utama penyembahan.   Peneliti okult menegaskan bahwa Saturnus meguasai kerjaan Atlantis dan menjadikan keturunann ketuhanan atas semua  keluarga- keluarga dan raja-raja dunia.  Sejak zaman dulu kala penyembahan berlagsung terus menerus melalui bermacam-macam dewa:

“Chronos, atau Saturnus, Dionysos, Hyperion, Atlas, Hercules, mereka semuanya terkait dengan ‘a great Saturnian continent;’ mereka adalah raja-raja yang menguasai negara-negara  di wilayah barat Mediterranean, Afrika and Spanyol. ”
Baldwin, Prehistoric Nations

Dalam mitologi Mesir Isis adalah anak perempuan tertua Saturnus

“Aku Isis, Ratu dari negeri ini: Aku diperintahkan  oleh Mercury.  Tidak diperbolehkan seorangpun  merusak hukum yag telah Aku tetapkan.  Aku anak perempuan tertua Saturnus, Dewa tertua”

Saturnus dalam Peradaban Semit

Peradaban Semit mengenal dewa Saturnus sebagai “El”. Ketuhanan tertinggi dilambagkan dengan sebuah kubus hitam.    Kita dapat menemukan contoh-contohnya di seluruh dunia.

Will be part of Apple’s 24/7 store

Manhattan, New York

Denmark

Australia

Batu hitam yang berbentuk kubus ini telah disembah selama ribuan tahun sebelum kedatangan Islam

Kubus hitam ini merupakan sisa dari penyembahan kuno kepada El.  Mungkin Yahudi dan Islam banyak mempunyai persamaan daripada yang mereka pikirkan …

Ibrani Kuno direpresentasikan Saturnus  dengan bintang segi enam, yang kemudian menjadi Bintang David.  Simbol Saturnus masih kita dapati dalam bendera Israel.

Banyak peneliti esoterik menegaskan bahwa nama Is-Ra-El merupakan kombinasi dari nama-nama dewa pagan kuno, yaitu Isis, Ra and El.

Saturnus Dalam Peradaban Barat

Bangsa Yunani dan Bangsa Romawi juga menyembah Saturnus, sebagai seorang dewa yang kejam. Berikut ini penjelasan singkat mengenai mitologi Saturnus di dunia barat:

“Dengan menyingkirkan ayahnya, Saturnus menjadi penguasa Alam Semesta selama waktu yang tak terhingga dan dia berkuasa bersama dengan saudara perempuannya, Ops, yang juga menjadi istrinya.  Telah dinubuatkan bahwa pada suatu hari Saturnus akan kehilangan kekuasaannya ketika salah seorang dari anaknya yang akan menyingkirkannya.  Untuk mencegah hal tersebut terjadi, setiap saat Ops melahirkan seorang anak, Saturnus segera menelannya.  Ketika anak keenamnya lahir, Jupiter (Zeus), Ops menculik serta  membawanya ke pulau Creta. Kemudian dia membungkus batu dengan kain-kain bedungnya.  Muslihatnya sempurna ketika Saturnus menelannya, dan berpikir bahwa yang ditelan itu anaknya.  Ketika Jupiter sudah besar, keamanannya terjamin dengan bekerja sebagai seorang pejabat tinggi di istana bapaknya.  Dengan pertolongan Gaia, neneknya, Jupiter memberi bapaknya minuman  yang menyebabkan memuntahkan kelima orang saudara kandungnya, yaitu Vesta (Hestia), Ceres (Demeter), Juno (Hera), Pluto (Hades), dan Neptune (Poseidon).”
-Wikipedia, Saturn (mythology)

Saturn melahap salah seorang anaknya
oleh Peter Paul Rubens

Saturnus selalu berperilaku jelek, jika tidak siginifikan jahat.  Pada zaman baheula, hal tersebut dijuluki dengan “The Greater Malefic”yang berlawanan dengan  Jupiter, yang disebut dengan “The Greater Benefic”. Saturnus secara esoterik dihubungkan dengan pembatasan manusia, keterbatasan, kematian dan kehilangan.  Nama Yunaninya adalah “Kronos”, penguasa waktu,  yang tidak bisa dihindari mendorong ke arah kematian makhluk hidup.  Penggambaran tradisional daripada the “grim reaper – personifikasi daripada kematian sebagai seorang manusia atau tengkorak  dengan jubah panjang sambil memegang sabit besar” asalnya dari sifat dewa Saturnus, yang berjalan dengan aritnya yang dengan arit tersebut ia membunuh bapaknya.

“Berasal dari tengkorak kematian yang memegang sabit besar dengan tulang jari-jemarinya menunjukkan Saturnus (Kronos), bapaknya para dewa, membawa arit yang dengan arit tersebut dia memutilasi bapaknya sendiri.”

Saturnus dan Setan

Dengan berbagai alasan Saturnus juga dihubungkan dengan Setan. Pertama, banyak pengarang berpendapat bahwa kata Satan berasal dari kata Saturn.  Kedua, Saturnus diasosiasikan dengan warna hitam yang  juga Setan. Ketiga, Saturnus merupakan planet terjauh dari matahari, yang dihubungkan dengan prinsip yang baik (Pluto tidak dianggap sebuah planet). Saturnus sebagai konsekuensi benda-benda langit yang sedkit terekspos kepada cahaya ketuhanan matahari dan dengan demikian dihubungkan dengan prinsip jahat.  Akhirnya, the “great god Pan”, the horned deity, penggambaran Saturnus dalam paganisme kuno. Makhluk setengah manusia setengah kambing ini dianggap sebagai nenek moyang apa yang dalam zaman modern digambarkan sebagai Setan.

“Pan merupakan makhluk gabungan, bagian atasnya – dengan pengecualian tanduknya – adalah manusia, dan bagian bawahnya dalam bentuk kambing. (…) Buluh-buluh Pan menandakan lingkungan keharmonisan alam, dan dewa itu sendiri merupakan sebuah simbol  dari Saturnus karena planet ini ditahtakan di kepala Capricorn, yang lambangnya seekor kambing” – Manly P. Hall, Secret Teachings of All Ages

Jadi Pan digambarkan dengan dua tanduknya karena faktanya mewakili Saturnus, penguasa dari kerajaan Capricorn dengan simbol seekor kambing:

Pan tugasnya mengendalikan spirit dunia bawah.  Dia dilukiskan menjelajahi hutan, zakar tegak, mabuk dan yang menimbulkan nafsu birahi, berpesiar dengan peri serta  meratakan jalannya di hutan belantara.  Kita mungkin mengatakannya dia menguasai sifat rendah manusia, sisi binatang, tidak seperti Setan.

Meskipun diakui hubungannya dengan kejahatan, perkumpulan rahasia menemukan pemujaan kepada Saturnus penting dalam rangka mendapatkan pencerahan.  Adalah perlu sebagai pendamping prinsip kebaikan.  Dalam Freemasonry dengan jelas Saturnus dihubungkan dengan Setan:

“Saturnus berlawanan dengan Jupiter; simbolnya adalah salib di atas tanda Luna (1711 Occult Symbols in Corporate Logos (pt.2): Saturn Worship ). Dia adalah Setan, the Tempter, atau  cukup the Tester. Fungsinya adalah menghukum dan menjinakkan nafsu pada manusia primitif” – J.S. Ward, Freemasonry and the Ancient Gods

Barangkali contoh yang paling ekstrim dari sebuah perkumpulan rahasia yang memuja prinsip jahat Saturnus adalah the “Fraternitas Saturni”. Organisasi okult ini yang berbasis di Jerman dan  secara terbuka mewujudkan sisi tersembunyi dari pemujaan kepada Saturnus.

“The Fraternitas Saturni (FS), the Brotherhood of Saturn, telah diketahui oleh para pembaca orang Inggris melalui penjelasan-penjelasan fragmen yang menekankan sensasional, aspek-aspek sihir-seks dari kerja loji ini atau  juga yang lebih gelap lagi, sisi yang lebih Satanic.  Hal ini dapat dipahami untuk memecahkan yang faktanya bahwa the FS adalah organisasi pengikut Lucifer yang paling tidak punya malu dalam kebangkitan kembali okult di dunia modern Barat, mereka mempraktekan okultisme seksual mungkin yang paling luas secara terperinci dari setiap loji yang ada.  The FS mewakili   sebuah campuran khas daripada kosmologi perbintangan, neo-Gnostic daemonology, sexual occultism, serta prinsip-prinsip keorganisasian Freemason. Perpaduan besar ini idenya berasal dari visi seorang manusia, Grand Master  lama dari the FS, Gregor A. Gregorius.”
-Stephen E. Flowers, Fire & Ice: The History, Structure, and Rituals of Germany’s Most Influential Modern Magical Order: The Brotherhood of Saturn

Saturnus pada Logo-logo Perusahaan

Banyak para konglomerat menggunakan kesamaan simbol Saturnus ini di dalam logo mereka dan dengan demikian mereka mengabadikan pemujaannya serta menjadikan simbolisme dapat dilihat dimana-mana.

Boeing Logo

The name says it all

The Swoosh actually represents the outer ring of Saturn

Jadi kira-kira 60% dari Anda melihat halaman ini dengan browser bersimbolkan Saturnus. Menarik bukan?.

Apa hubungannya  “Nortel Networks” dengan Saturnus? Sama-sekali tidak ada, namun Saturnus ditampilkan dalam logonya

Triple A juga seperti Saturnus

Saturnus dilihat dari samping

Mentautkan Bumi dan membuatnya menyerupai Saturnus

Juga menggambarkan seekor ular yang melingkari Bumi, planet biru

Kesimpulan

Tulisan ini mengetengahkan BEBERAPA cara manusia dalam menggambarkan Saturnus selama berabad-abad.  Sejumlah besar simbol-simbol ini berhubungan dengan ketuhanan yang tidak jelas, hanya menekankan akan pentingnya dalam sejarah umat manusia.  Kedatangan agama-gama monotheistik seperti Kristen, Yahudi dan Islam membatasi penyembahan Saturnus hanya dalam lingkungan okult saja.  Sebagaimana kita lihat di sini, the Lord of the Rings masih tetap ada di dalam kultur populer, namun hanya dikenal oleh mereka yang mempunyai mata untuk melihat serta telinga untuk mendengarnya.

Source: jordanmaxwell.com

Catatan: “Ka’bah yang terbuat dari batu sama sekali tidak disembah oleh umat Islam. Karena itu, kalau ada seorang Muslim menyembah Ka’bah dan menjadikan Ka’bah sebagai sesembahannya, demi Allah, si Muslim tadi sudah murtad, kafir, keluar dari agamanya (Islam). Karenanya sebagai Muslim, ia harus menghadirkan Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam hati sanubarinya. Jadi, sekalipun menghadap Ka’bah, dia sesungguhnya hanya menyembah Allah Subhanahu wa Ta’ala semata, bukan kepada Ka’bah yang terbuat dari batu.”

Mengapa harus menghadap Ka’bah? “Karena Allah Subhanahu wa Ta’ala yang memerintahkan umat Islam untuk menghadap ke Ka’bah, Perlu dicatat, sebelum umat lslam menghadap ke Ka’bah, tidak kurang dari 16 bulan, umat Islam menghadap ke Al-Baitul Maqdis, yaitu menghadap ke Masjidil Aqsa, yang dipimpin langsung oleh Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Karena perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk menghadap Baitul Maqdis, umat Islam pun menghadap ke Baitul Maqdis. Tapi 16 bulan kemudian, umat Islam diperintahkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk berpindah arah, menghadap ke Ka’bah, Kenapa tidak ke tempat lainnya?

“Inilah yang perlu diketahui “bahwa di dalam sejarah umat manusia dan para nabi, Ka’bah yang ada saat ini dan yang disaksikan oleh umat manusia seluruh dunia, tidak lain adalah satu tempat yang dulu dibangun oleh Bapak para nabi, seorang manusia yang begitu mulia dan dihormati oleh pelbagai umat beragama. Beliau adalah Khaliluilah Ibrahim a.s. Nabi Ibrahim membangun Ka’bah, karena memang diperintahkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Lalu, Ka’bah dilestarikan oleh putranya Ismail a.s hingga ke zaman Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Pada saat Nabi Ibrahim, Ka’bah merupakan suatu tempat yang suci, bersih dari kemusyrikan.”

“Begitu roda sejarah berputar, kemudian muncullah orang yang menyimpangkan ajaran Nabi Ibrahim yang hanif. Akhirnya mereka meletakkan berhala-berhala di sekitar Ka’bah. Sampai tiba masanya,  lahirlah Muhammad sebagai keturunan dari Ismail as, untuk mengemban tugas dari Allah Subhanahu wa Ta’ala: membersihkan Ka’bah dari segala berhala dan kemusyrikan. Apa yang dilakukan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam membawa hasil yang menggembirakan, di mana seluruh berhala, baik yang ada di dalam Ka’bah maupun di luar Ka’bah, bahkan yang ada di seluruh kota suci Makkah, berhasil dihancurkan. Sampai kemudian, Ka’bah kembali pada kesuciannya dari kemusyrikan, sebagaimana permulaan Ka’bah dibangun oleh Nabi Ibrahim a.s.”

“Ka’bah memiliki nilai historis yang luar biasa, yakni nilai historis seorang Bapak para Nabi, Ibrahim a.s yang diakui kenabiannya, kerasulannya, keutamaannya, dan keistimewaanya, baik oleh umat Yahudi maupun umat Nasrani, terlebih oleh umat Islam itu sendiri. Jadi, kenapa Ka’bah yang dipilih. Itu tak lain, karena keta’ziman wa taqriman, yaitu sebagai penghormatan yang diberikan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, terhadap hasil kerja Nabi Ibrahim dengan kedua tangan sucinya, juga dari hasil kerja Nabi Ismail yang menjaga dan melestarikan Ka’bah. Dan Allah Subhanahu wa Ta’ala menginginkan agar Ka’bah tetap suci, dan tetap bersih dari kemusyrikan sampai hari kiamat nanti.”

Alhamdulillah 15 abad berlalu, dari zaman Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, sampai saat ini, tak satu pun tangan kotor yang mengisi Ka’bah dan kota Makkah dengan berhala.” Habib Rizieq Syihab

Sumber lengkap: http://al-islahonline.com/bca.php?idartikel=243

Diterjemahkan oleh: akhirzaman.info
Original source: http://vigilantcitizen.com/?p=863

2 Responses

  1. Bener sekali Pak…
    Islam itu bukan menyembah Ka’bah tapi untuk persatuan seluruh umat muslim yg sholat makanya sholat diarahkan ke satu tempat yaitu Ka’bah….mudah2han gak salah….InsyaAllah.

  2. Bener sekali Pak…
    Islam itu bukan menyembah Ka’bah tapi untuk persatuan seluruh umat muslim yg sholat makanya sholat diarahkan ke satu tempat yaitu Ka’bah….mudah2han gak salah….InsyaAllah.
    Oiya mohon maaf nih Pak saya copy paste juga artikel dan sumbernya tentu.

Leave a comment